PIRAMIDA.ID- Dalam rangka memperingati Hari Kartini pada tanggal 21 April 2023, Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia melaksanakan Webinar spesial Hari Kartini dengan tema “Pentingnya Pendidikan Inovasi dan Teknologi Terhadap Perempuan dalam Keluarga”, Jumat (21/04/2023).
Dalam webinar ini dimoderatori oleh Ketua Cabang GMKI Manokwari Anggith Sabarofek dan turut hadir Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Jefri Edi Irawan Gultom yang pada kesempatan kali ini menyampaikan Opening Speech.
Menurut Jefri Edi Irawan Gultom sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Indonesia, bahwa Hari Kartini mengajak kita kaum milenial agar dapat merefleksikan sosok ibu R.A Kartini yang membawakan kita pada setiap perjuangan kaum perempuan untuk tetap berjuang pada perkembangan zaman, dan memberikan kesempatan yang sama, untuk setiap perempuan dapat bebas berkarya dalam setiap aspek kehidupan.
“Ada stigma yang sering muncul di kalangan Masyarakat bahwa perempuan adalah mahluk yang lemah, atau perempuan tidak sekuat laki–laki namun sebaliknya laki–laki tidak akan kuat tanpa sosok perempuan. Padahal peranan penting perempuan dilihat dari bagaiaman perempuan dapat bekerja sama dengan laki–laki, menjadi patner dan penggerak dalam kemajuan bangsa,” ucap Jefri.
Jefri menambahkan, kemajuan teknologi diperlukan sebuah penanganan khusus terhadap pemberdayaan perempuan dengan memanfaatkan perempuan dan talentanya untuk bisa membangun jaringan dengan komunitas–komunitas sosial yang berdampak buat masyartakat secara khusus buat keluarga. “Contohnya fenomena hari ini kemajuan teknologi dapat bermanfaat buat perempuan dalam membuat usaha yang di perdangangkan melalui media sosial, aplikasi Jual beli barang online, contohnya Facebook, Instagram, Shoppe, Tokopedia, Lazada,” tuturnya.
Pada kesempatan ini juga Ketua Umum GMKI ini mengajak seluruh perempuan GMKI untuk harus mempersiapkan diri dan turut mengambil peran dalam perubahan era inovasi digital saat ini.
Perkembangan dalam industri era digital, menjadi peluang untuk perempuan Indonesia secara khusus untuk perempuan GMKI agar dapat meningkatkan peran dan kapasitas perempuan diberbagai bidang, termasuk pembangunan partisipasi dalam dunia kerja, politik, budaya dan pendidikan di masa kini dan yang akan datang. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia harus berkomitmen mendorong semua masyarakat Indonesia untuk dapat mengambil peran tanpa memandang ras,agama dan jenis kelamin.
Selanjutnya dalam kesempatan ini, turut hadir Staf Khusus Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Ibu. Agung; Putri Astrid Kartika, M.A dari Kemen-PPPA sebagai narasumber pertama menyampaikan:
Dampak dan Strategi Inovasi dan Teknologi.
“Bahwa kualitas hidup perempuan rendah mencapai angka 70% disebabkan oleh adanya kesenjangan digital, fisik, mental, keamanan digital, serta lemahnya ketahanan digital serta. Dampak negatif dari perkembangan teknologi: maraknya berita hoax, akses ponografi, kejahatan siber bullying dan kejahatan pelecehan seksual secara via daring,” ungkapnya.
Ditambahkannya, berbagai upaya pemerintah melalui Kemen – PPPA adalah:
a. Menyediakan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) dapat di kembangkan dari layanan informasi yang ada: ada mobil baca, perpusatakaan, taman bacaan, pojok informasi anak digital, pojok baca, pusat informasi.
b. Kerjasama Dengan Lembaga Lain
Program dengan kegiatan untuk meningkatkan kapasitas literasi dan pencegahan ekspolitasi seksual anak di ranah daring . Orang muda terpilih yang tergabung dalan AMAN Warrior
c. Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak pada ranah Daring
Kebijakan/program/kegiatan kerjasama antar kementrian/Perangkat Daerah atau kerjasama dengan masyarakat, Dunia Usaha, dan Media. Upaya kerjasama ini perlu didkukung oleh masyarakat sebagai individu: mendidik, mengasuh dan mendampingi anak di dunia maya.
Peraturan perundang, pedoman transformasi digital dan buku saku digital. Apalagi anak–anak sendiri menghadapi tekanan mental dalam pengunaan gadget. Dalam kesenjangan gender pada literasi kecakapan digital bahwa perempuan dan laki–laki memiliki angka persenen yang jauh berbeda, perempuan masih di kategorikan tertinggal dalam mengakses internet (50,78%), sedangkan laki–laki (56,65 %) kebutuhan untuk mengakses internet lebih tinggi di perkotaan di bandingkan perdesaan.
Di akhir penyampaian materi Agung Putri Astrid Kartika, M.A sangat mengapresiasi kegiatan webinar spesial Hari Kartini yang diselengarakan oleh Pengurus Pusat (Bidang Pemberdayaan Perempuan) GMKI Masa Bakti 2022-2024.
Beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya dalam menyampaikan penguatan terhadap perempuan dalam kemajuan teknologi dan mendorong ekonomi perempuan dalam peningkatan produk domestik Indonesia sangat tinggi dan perempuan Indonesia adalah perempuan yang sangat terlibat penting dalam bidang ekonomi.
Turut hadir juga narasumber kedua yang merupakan senior GMKI, yaitu Sonya Hellen yang merupakan jurnalis Kompas. Beliau merupakan sosok perempuan pejuang Kartini masa kini yang aktif dalam bidang media massa menyampaikan, teknologi itu bagus ketika benar–benar dimanfaatkan dengan baik, pernah berpikir ketika kita pegang Handpohone tidak dengan baik maka itu bisa menjadi bencana buat perempuan ibaratkan “Internet adalah Pisau Bermata Dua“.
Selanjutnya ada sosok Kartini masa kini, yaitu Hotma Uli Sihite sebagai narasumber ketiga dan juga senior GMKI merupakan seorang General Manager PT ACL Trans Pratama menyampaikan, teknologi yang semakin cangih akan berubah setiap saat maka harus tetap update untuk belajar menghasilkan sesuatu bagi masyarakat khususnya perempuan. GMKI turut terlibat dalam nenanggani kesetaraan gender bagi perempuan pada bidang pendidikan lewat kerja sama dengan Kementerian PPPA.(*)