PIRAMIDA.ID- Peristiwa yang terjadi belakangan ini di Maluku Tengah, Parigi Moutong dan Wadas merupakan peristiwa yang tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, peristiwa tersebut bisa mencoreng wajah Indonesia di mata internasional.
“Sebentar lagi kepala negara dan menteri keuangan hadir di G20 dan akan bersama-sama di Indonesia. Tentunya dengan terjadinya peristiwa kemanusiaan ini bisa menjadi preseden buruk bagi Indonesia selaku tuan rumah,” kata Ketua Umum Barak 106, Martin Siahaan, Selasa (15/2) di Jakarta.
Martin meyakini, ketiga peristiwa kemanusiaan didalangi seorang arsitek. Bahkan dia mengecam siapapun pejabat maupun mantan pejabat pemerintahan baik sipil dan militer yang terlibat agar bertaubat.
“Sudah sangat meyakinkan, di balik peristiwa-peristiwa tersebut ada arsitek sosialnya yang kemudian mempunyai niat untuk memojokkan kepala negara,” katanya.
Seperti yang diketahui agenda yang dibahas dalam forum G20 meliputi kebijakan global tentang perdagangan, kesehatan, iklim, dan isu-isu universal lainnya.
“Ketiga peristiwa tersebut berkaitan dengan praktik pertambangan dan pastinya bersangkut paut dengan isu lingkungan dan perubahan iklim,” ujarnya.
Menurut Martin para arsitek sosial diduga berkolaborasi dengan kepentingan global yang ingin membuat Indonesia tetap gaduh demi memuluskan kepentingan asing.
“Atas hal ini kami rakyat Indonesia mendukung Presiden Jokowi bertindak tegas, arif dan bijaksana untuk menyelamatkan keutuhan Indonesia,” ujar Martin.
Terakhir menurut Martin, kehormatan, martabat dan kedaulatan Indonesia akan dipertaruhkan pada G20. “Tentunya kepentingan ekonomi yang dinegoisasikan, jangan sampai Presiden terpojok dan harus kalah dalam pentas Internasional,” tutupnya.(*)