PIRAMIDA.ID- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) merayakan Paskah Nasional yang berlangsung pada tanggal 9 – 10 April 2021 di Medan, Sumatera Utara. Perayaan Paskah ini diikuti oleh kader-kader GMKI cabang se-tanah air, baik secara offline maupun online.
Perayaan Paskah Nasional tahun 2021 ini diawali dengan rangkaian studi meeting bertajuk “Reforma Agraria”. Adapun tiga isu sentral yang dibahas dalam studi meeting, yaitu: “Pertambangan Mengundang Bencana di Tanah Dairi”, “Food Estate: Solusi Ketahanan Pangan atau Korporasi Petani?”, dan “Mafia Tanah di Sumatera Utara”.
Para pembicara yang hadir di antaranya dari Kementeran Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan berbagai NGO di Sumatera Utara yang eksis dan konsen seputar isu food estate dan reforma agraria.
Mewakili Menteri Agama, Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury., M.Si memberikan pesan sambutan bahwa pada momen Paskah tahun ini penting untuk GMKI harus konsisten dalam banyak aspek kehidupan sehingga eksistensi GMKI tetap terjaga. Peranaan GMKI dalam pembangunan masyarakat adalah menjadi pilar sosialisasi konsep moderasi beragama. Memposisikan diri secara tepat agar tidak bergeser ke titik liberalis ataupun konservatif.
Prof. Dr. Thomas pentury. M.Si turut menambahkan bahwa GMKI harus memperkuat tiga hal dalam menjawab era Revolusi Industri 4.0, yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Pendidikan kader GMKI harus terus dilakukan secara masif, dan GMKI harus memahami dirinya sebagai gereja yang tersamar (incognito) dalam memahami konteks keberadaannya.
Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom lewat sambutannya menyampaikan pesan paskah kepada GMKI seluruh Indonesia agar menjadi garda terdepan dalam menghentikan penyebaran pandemi Covid-19, sebagai salah satu bentuk panggilan iman. Oleh karena itu protokol kesehatan harus tetap kita taati meskipun sudah ada vaksin.
Di lain sisi, bencana alam yang melanda di beberapa tempat mengharuskan kader GMKI perlu terlibat menjadi kader yang tanggap bencana.
Pada momen perayaan besar gerejawi itu, Jefri Gultom selaku Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI menyampaikan pesan reflektif bertajuk “Paskah dan Keberpihakan”.
“Paskah tahun ini kita diharuskan menjaga jarak, bersifat terbatas, dan sebagian ritual harus dilewati, sementara nuansa sakralitasnya terasa berbeda karena bergeser ke ruang online. Semua ini karena kita dituntut untuk patuh pada tata protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah karena sedang dilanda pandemi Covid-19,” ungkap Jefri.
Jefri menambahkan bahwa selain pandemi yang sedang dialami, dua peristiwa besar mewarnai Paskah, yakni aksi brutal terorisme dan bencana alam.
“Ketika Minggu Palma tiba untuk memasuki pekan suci, kita terhentak dengan peristiwa terorisme yang menyerang Gereja Katedral Makassar. Berikut ada bencana alam yang melanda sebagian wilayah propinsi NTT. Reaksi yang sama pun terjadi. Peristiwa Paskah pun kian menemukan makna esensialnya, yakni kebangkitan rasa solidaritas kemanusiaan,” tambahnya.
Jefri Gultom juga menegaskan bahwa hendaknya manusia yang telah diselamatkanNya diajak untuk melepaskan bayang-bayang hidup lama. Keluar dari ruang kesesatan, melangkah di bawah tuntunan cahaya pengharapan, dan menuju jalan terang penuh kemenangan.
“Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar.” Sebagai Penanda pijar kehidupan yang tampak dalam cahaya Paskah. Kelak kebenaran akan solidaritas kemanusiaan akan dinyatakan. Itulah kisah esensi Paskah, yakni ‘’keberpihakan’’. Selamat Paskah,” tutup Jefri Gultom.(*)