PIRAMIDA.ID- DPC PMKRI Cabang Samarinda menggelar agenda refleksi akhir tahun, di YanahKopi, Wisma Citra Jl. KH. Samanhudi dengan mengangkat Tema “Masa Pandemi Belum Berakhir, Sementara Sekolah akan Dibuka Kembali, Yakinkah?”.
Montanius Patur selaku Presidium Gerakan Kemasyarakatan sebagai pemantik dalam agenda ini menyampaikan bahwa agenda ini untuk mengajak elemen masyarakat untuk refleksi.
“Kita mengangkat tema ini untuk kemudian mengajak kaum milenial, orang tua murid khususnya, dan masyarakat umumnya untuk kembali merefleksi situasi terkhusus prinsip atau metode sekolah selama pandemi Covid-19 yang telah kita lalui selama ini, untuk kemudian sebagai dasar atau acuan agar bisa menilai apakah sekolah tatap muka 2021 yakin untuk diterapkan atau tidak,” terangnya.
Seperti diketahui, sampai hari ini pandemi Covid-19 belum berakhir, kasus perkembangan Covid-19 malah terus meningkat meskipun penanganan penerapan protokol kesehatan tetap terus dianjurkan.
“Saya menilai bahwa kurangnya penegasan dari pemerintah dalam hal penerapan segala kebijakan yang berlaku di era pandemi dan juga kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan,” lanjutnya.
“Melihat situasi selama ini penerapan kebijakan yang sangat lemah sehingga menurut kami sangat tidak memungkinkan sekolah tatap muka di tahun mendatang,” tegasnya.
Ia menerangkan, penerapan sistem sekolah di daerah pelosok, khusus di era pandemi ini juga perlu diperhatikan, fasilitas yang digunakan untuk menerapkan sistem sekolah jarak jauh di daerah pelosok tentu mengalami banyak kendala.
“Maka dari itu, saya tegaskan kepada pemerintah pusat supaya pemerataan pendidikan harus diperhatikan agar tidak ada ketimpangan, karena pemerataan pendidikan, khususnya fasilitas sekolah sangat menentukan mutu dan juga kualitas sumber daya manusia dari anak sekolah atau kaum terdidik umumnya,” tukasnya.
Ia juga berharap supaya pemerintah betul-betul jeli dalam menerapkan metode sekolah di tahun yang mendatang.
Meskipun ada daerah yang memang memungkinkan untuk sekolah tatap muka tapi dengan tegas sampaikan supaya penerapan protokol kesehatan harus ketat dan juga kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan harus memadai, jangan sampai memicu tambahnya perkembangan kasus Covid-19.
“Pendidikan merupakan virus yang mematikan dunia, karena dengan pendidikan Kita bisa mengubah dunia,” pungkasnya.(*)