PIRAMIDA.ID- Aktivitas vulkanik gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur belum juga menunjukkan penurunan yang signifikan. Tercatat per tanggal 4 Desember, gunung api ini mengalami erupsi sebanyak 17 kali.
Hingga informasi ini diturunkan, jumlah korban pengungsi mencapai 9028. Posko tersebar di beberapa titik, selain di kantor Bupati Lembata sebagai posko utama, posko lainnya terdapat di beberapa kantor kelurahan dan rumah-rumah warga sekitar.
Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PP PMKRI) turut terpanggil untuk melakukan aksi kemanusiaan di Lembata.
PP PMKRI akan melakukan penggalangan dana bersama dengan cabang-cabang yang ada di seluruh Indonesia, di mana dana yang terkumpul akan segera diberikan kepada pengungsi dalam bentuk barang sesuai dengan kebutuhan para pengungsi.
Alboin Samosir, selaku Ketua Relawan Kemanusiaan PP PMKRI mengatakan, “Aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh PP PMKRI sebagai wujud keberpihakan kepada masyarakat, sekaligus aksi kemanusiaan yang akan dilakukan kiranya dapat meringankan beban masyarakat, yang saat ini harus meninggalkan segala aktivitas di desanya masing-masing.”
Ia juga menerangkan, sebelum bertolak menuju Lembata, relawan kemanusiaan PP PMKRI juga menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Uskup Keuskupan Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung Pr.
“Dalam kesempatan tersebut, PP PMKRI menyampaikan perihal bantuan-bantuan yang akan diberikan kepada pengungsi erupsi gunung. Uskup mengapresiasi dan mendukung langkah-langkah yang akan dilakukan oleh relawan kemanusiaan PP PMKRI. Besar harapannya bantuan yang akan datang dapat tepat sasaran dan meringankan beban para pengungsi,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, nantinya tim relawan yang akan menyerahkan bantuan melakukan identifikasi dengan cara bertemu langsung para pengungsi di beberapa titik sebaran posko yang didirikan pemerintah dengan bersinergi bersama cabang-cabang PMKRI.
“Selain nantinya dapat memberikan bantuan material kepada para pengungsi, Tim Kemanusiaan PP PMKRI juga berusaha memberikan bantuan psiko-sosial terutama kepada anak-anak yang juga turut menjadi korban pengungsian dengan cara bekerja sama dengan pihak terkait dan juga cabang-cabang PMKRI yang secara geografis dekat dengan Lembata,” tukasnya.
Di sisi lain, warga yang menjadi korban pengungsian menyampaikan harapannya agar kiranya aktivitas gunung segera reda sehingga dapat beraktivitas kembali. Mereka juga menyinggung agar kiranya bantuan dapat disalurkan dengan baik dan tepat sasaran.(*)