Devi Napitu*
PIRAMIDA.ID- Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar istilah profesi. Istilah profesi sering diidentikkan dengan suatu pekerjaan. Namun, ternyata profesi memiliki makna yang lebih spesifik.
Tidak semua pekerjaan dapat disebut sebagai profesi. Istilah profesi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu profession, yang artinya adalah keahlian di bidang tertentu.
Jadi, apa sebenarnya pengertian dari profesi ini?
Mengapa begitu banyak orang yang selalu ingin mengejar pekerjaan yang mempunyai gaji yang tinggi padahal sama sekali tidak memiliki nilai yang lebih dari profesi tersebut.
Apakah mereka ingin mengejar suatu kehormatan atau emang mereka yang gengsi dengan pekerjaan yang mereka anggap sepele dan tidak memiliki nilai yang cukup dalam penghasilan yang mereka harapakan.
Jika selama ini, anak-anak itu terpaku semata-mata pada cita-cita seperti insinyur, dokter atau pilot, atau yang disebut dengan pekerjaan yang begitu banyak menghasilkan uang lantas bagaimana dengan seseorang yang memiliki profesi yang hanya sebagai petani saja apakah itu tidak disebut dengan profesi?
Sebuah pertanyaan yang aneh tapi memang benar-benar nyata ada dalam kehidupan kita dan tanpa kita sadari bahwasan nya mereka sudah menjengkali profesi ini.
Sama seperti yang dialami teman saya Andi. Andi adalah salah seorang anak yang humoris dan cukup bergaul dengan orang, tidak pernah merasa sakit hati dan selalu berjuang dalam hidup.
Di dalam hidup Andi tidak ada kata menyerah, boleh dikatakan bahwa Andi adalah anak yang bijaksana dan pantang menyerah.
Berbagai rintangan, cobaan dan masalah dia lewati hanya untuk mempertahankan posisi dari keluarganya.
Andi terlahir dari keluarga yang mempunyai perekonomian yang pas-pasan, tidak lebih dan tidak kurang, setiap harinya Andi membantu ayahnya ke ladang dan setiap sorenya Andi memiliki profesi sebagai pengumpul nira atau dalam bahasa Bataknya sebagai paragat tuak, dikumpulkan dan langsung diantar ke toke ataupun berbagi ke warung warung.
Tiada hari tanpa melakukan pekerjaan tersebut, di mana di pagi hari Andi bersekolah dan di siang harinya Andi ke ladang untuk membantu pekerjaan dari kedua orangtuanya.
Suatu pagi di sekolah Andi dan teman teman berkumpul di kantin dengan dibarengi dengan cemilan dan segelas air putih.
Semua tertawa dan saling mengeluarkan cerita dari masing-masing dari setiap orang yang ada di sana, hingga pembahasan suatu profesi dan cita cita mereka kemana mereka kelak jika sudah tamat SMA.
Semua teman-teman Andi dengan bahagia menceritakan apa yang akan jadi cita-citanya di kelak hari hingga pada gilaran andi untuk bercerita, sesaat Andi terdiam dan termenung dan dengan rasa yang sedikit gugup untuk menceritakan apa yang akan jadi cita-citanya di kelak hari.
Tiba-tiba Anto menyaut menerobos antrian tanpa memikir panjang, dengan sedikit lantang Anto mengatakan bahwa yang akan jadi cita-cita Andi di kelak hari adalah sebagai manusia bulan.
Teman-teman pun tertawa dengan ekspresi yang sangat bahagia hingga Andi tak dapat menahan rasa untuk tertawa, karena melihat dari ekspresi dari teman-teman yang begitu lucu.
Dalam benak Andi tidak ada rasa marah ataupun kecewa dengan tertawaan dari teman-temannya, karena menurut Andi seorang sahabat itu lebih penting dari segalanya karena sahabat selalu ada untukmu ketika kamu punya masalah.
Bahkan terkadang memberi saran yang bodoh hanya untuk melihatmu tertawa.
Melihat merekapun tertawa Andi pun ikut bahagia juga, dengan berusaha menjelaskan Andi pun melanjutkan cerita dari temannya Anto, Andi mengatakan bahwa Andi ingin sekali sebagai pengusaha tuak yang (nira) karena Andi ingin sekali melihat orangtuanya bahagia dan bangga dengan Andi.
Namun hal yang disayangkan, ternyata pemikiran Andi tidak sesuai dengan ekpektasi karena kedua orangtuanya ingin sekali Andi memiliki cita-cita itu adalah sebagai seorang dokter ataupun polisi.
Di satu sisi dukungan dari orang tua adalah itu yang akan menjadi penyemangat kita namun disisi lain jika kita tidak mampu dalam menjalankan suatu profesi tersebut apakah kita akan selalu mempertahankannya sementara kita sudah mengetahui bahwa posisi kita bukanlah di bidang itu.
Perubahan adalah sesuatu yang memang terkadang menakutkan, membuat kita tidak nyaman, bingung, dan sulit untuk beradaptasi.
Akan tetapi perubahan perlu dilakukan bila Anda ingin berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan tahan banting. Seringkali perubahan lingkungan menjadi salah satu faktor utama mengapa perubahan terkadang datang tanpa kita sadari dan kita dituntut untuk menjadi seseorang yang mampu beradaptasi.
Berubahlah sekarang selagi masih sempat, fokuskan perhatian Anda pada hukuman yang akan Anda terima pada masa mendatang jika tidak mengambil tindakan sekarang.
Hingga pada hari terakhir di sekolah Andi belum memikirkan apa yang harus dia kerjakan di kelak hari, hingga seorang ayah bertindak dan segera mendaftarkan Andi untuk mengikuti tes polisi di daerah Medan.
Dan tidak lama hasilnya ya pun keluar, dengan rasa yang sedidikit gugup dan gemetar Andi dan seorang ayah membacakan surat dari salah satu ketua polisi yang ada disana dan puji Tuhan hasilnya pun sangat memuaskan Andi pun diterima sebagai salah satu anggota dalam kepolisian dan harus mengikuti tes selama 6 bulan lamanya.
Setelah selesai mengikuti tes baru akan disahkan bahwa andi benar-benar salah satu anggota TNI, Andi merasa bahwa dirinya tidak akan sanggup dalam menjalani tugas tersebut namun Andi tetap berusaha dan selalu berusaha tanpa mengenal lelah.
Hari demi hari bahkan hari berganti bulan , Andi terus berusaha dan selalu ingin membahagiakan kedua orangtuanya, hingga pada ahirnya Andi pun menerima hasil yang Andi kerjakan dan puji Tuhan Andi telah sukses dan berhasil menjadi salah satu anggota TNI dan ditempatkan di daerah Kalimantan.
Keberhasilan Andi bukan lah sumber kebahagian dari segalahnya. Andi hanya ingin kumpul bersama dengan keluarganya karena kebahagian yang menurut Andi itu adalah saat kebersamaan dalam keluarga.
Namun apa daya pekerjaan akan menjadi penghambat segalahnya, yang namanya menjadi tugas negara kita harus mengerjakannya dengan penuh dengan tanggung jawab dan harus sedia dalam menjalani kehidupan kita.
Memang itu akan mengiris hati ini, apalagi menahan rasa rindu dengan kedua orang tua kita
Sebagai manusia yang menjalani kehidupan tentunya kita tidak lepas dari berbagai macam masalah.
Masalah memang tidak bisa diprediksi dan terkadang datang dalam berbagai macam bentuk yang senantiasa membuat hidup kita semakin sulit baik secara fisik maupun mental.
Terkadang kita membutuhkan kata-kata motivasi hidup dari orang-orang terdekat kita untuk senantiasa membuat hidup kita lebih semangat.
Layaknya roda kehidupan yang terus berputar, terkadang kita sering merasa masalah yang kita hadapi berat dan membuat kita berpikir bahwa masalah tersebut tidak akan berlalu. Namun percayalah, semua hal di dunia ini tidak ada yang permanen dan suatu saat akan berlalu termasuk masalah kita.
Agar masalah kita cepat terselesaikan dan hidup tidak terbebani, ada baiknya kita sebagai manusia selalu mencoba terus berpikir positif dan menjauhkan diri dari pikiran negatif yang timbul dari masalah tersebut.
Memang rasanya sulit untuk berpikir positif ketika sedang tertimpa masalah, namun perlu diingat dengan berpikir positif kita mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari masalah yang sedang kita alami.
Bahkan dengan bersikap positif, kita bisa tetap tenang dalam menghadapi masalah yang muncul dan mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikannya.(*)
Penulis merupakan mahasiswa di Universitas Efarina. Aktif di PMKRI Cab. Pematangsiantar.