Piramida.id|Simalungun – Beberapa proyek milik dinas pertanian (Distan) kabupaten Simalungun dituding ‘hancur lebur’ khususnya pengerjaan masa anggaran tahun 2021 dan 2022 lalu.
Selain ada yang telah mengalami kerusakan parah, beberapa proyek lainnya berdasarkan pantauan kru Piramida.id juga ada dalam keadaan rusak yang diduga diakibatkan pengerjaan yang tidak sesuai acuan.
Kerusakan pada proyek yang bisa dikatakan masih baru diselesaikan tersebut, juga diduga akibat adanya konspirasi antara pihak Distan Simalungun, Pejabat pembuat komitmen (PPK) dan Konsultan serta Pemborong pengerjaan.
Tanggapan dari warga di beberapa proyek yang telah mengalami kerusakan, pihak Distan Simalungun diduga tidak serius melakukan pengawasan saat pengerjaan proyek berlangsung, bahkan dinas yang diketahui banyak membangun jalan usaha tani tersebut diduga dengan sengaja berusaha meraup keuntungan yang besar bersama Pemborong tanpa memperhatikan kwalitas proyek ke depannya juga kepentingan warga khususnya Petani.
Salah satu contoh proyek yang saat ini telah mengalami kerusakan yang sangat parah yaitu tembok penahan tanah di jalan Sibonhon, desa Bandar Tongah, kecamatan Silou Kahean.
Amatan Piramida.id di lokasi bahwa tembok penahan yang dikerjakan pada tahun 2021 lalu telah mengalami kerusakan parah, bahkan patah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi warga terlebih yang tanahnya tepat di dinding tembok.
“Kami meminta agar proyek khususnya yang langsung bersentuhan dengan lahan pertanian atau perladangan milik warga, agar seriuslah pekerjaannya jangan seperti tembok penahan tanah di Bandar Tongah itu,” bilang salah seorang warga sekitar lokasi.
“Kalau proyek dikerjakan asal jadi pasti yang rugi kami warga petani, karena hasil pertanian atau perladangan tidak optimal lagi dan akses transportasinya pasti mengalami gangguan juga,” tandasnya lagi.
Ruslan Sitepu, selaku Kepala dinas pertanian kabupaten Simalungun pada masa pengerjaan proyek tersebut, ketika dicoba dikonfirmasi oleh kru media ini mengaku sedang dalam keadaan sakit.
“Masih sakit saya dan ini dalam masa pemulihan di Kabanjahe,” jawab eks Kadistan Simalungun yang baru memasuki masa pensiun tersebut, baru baru ini.
Swandi Sihombing selaku ketua satuan pelajar dan mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Simalungun saat ditanyai terkait banyaknya kejanggalan proyek Distan Simalungun, mengaku telah melakukan penelusuran.
“Tim sudah bekerja dan sudah mengumpulkan data, siapa saja yang berbuat curang akan kita laporkan,” jawab Swandi singkat, Jumat (27/10.
Menurut warga kecamatan Silou Kahean, proyek tembok penahan tanah di desa Bandar Tongah yang telah mengalami kerusakan parah tersebut juga merupakan proyek aspirasi salah satu anggota DPRD kabupaten Simalungun dari fraksi Nasdem.(Fas|Od)