PIRAMIDA.ID- Beberapa organisasi di Kota Pematangsiantar mengadakan aksi berbagi takjil untuk umat muslim yang sedang sedang mengadakan ibadah berpuasa, Sabtu (16/04/2022).
Kegiatan berbagi takjil ini didasari oleh inisiatif antar organ lintas iman di Pematang Siantar dalam acara buka puasa bersama di kantor United Evangelical Mission pada tanggal 12 April 2022 lalu.
Organisasi lintas iman dan gereja-gereja di kota Pematangsiantar yang tergabung dalan aksi berbagi takjil ini adalah Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR), Banser Pematangsiantar, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), United Evangelical Mission (UEM Asia), Komite Nasional Lutheran World Federation (KN LWF), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Huria Kristen Indonesia (HKI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi (PERUATI).
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan menyambut Hari Paska 2022 dan untuk meningkatnya kerja sama antar iman di kota Pematangsiantar
Temuan di lapangan, kegiatan berbagi takjil lintas iman tersebut berjalan dengan baik walaupun sempat diguyur oleh hujan, namum semangat peserta tidak surut.
Saat diwawancarai di tempat bagi takjil yang berada di Jln Kartini depan Gedung MUI Pematangsiantar, Tulus Panggabean sebagai Sekretaris Cabang GMKI Pematangsiantar-Simalungun mengatakan, Kota Pematangsiantar adalah kota yang sangat majemuk, di dalamnya terdapat berbagai aliran iman, suku, maupun ras.
“Selayaknya keberagaman tersebut patut kita rawat untuk menciptakan Kota Pematangsiantar yang toleran, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk merawat toleransi di Kota Pematangsiantar,” ucap Tulus.
Ridwan Akbar M Pulungan sebagai Ketua GP Ansor Pematangsiantar yang ditemui saat pembukaan kegiatan berbagi takjil mengatakan, Kota Pematangsiantar dahulunya dikenal sebagai kota toleran di Indonesia. Namun pada beberapa tahun terakhir ini kota Pematangsiantar terlempar dari peringkat sepuluh (10) kota toleransi di Indonesia.
“Oleh karena itu kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai bentuk merawat toleransi di kota Pematangsiantar dan juga kita sama-sama berharap kota Pematangsiantar dapat kembali lagi menjadi kota nomor satu (1) paling toleran di Indonesia,” ucap Akbar.
Kegiatan tersebut diahiri dengan acara buka puasa bersama.(*)