PIRAMIDA.ID- Dalam rangka merefleksikan Hari Sumpah Pemuda ke-93 Tahun, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Asissi menyelenggarakan beberapa kegiatan, yakni nonton bareng, diskusi, dan orasi Sumpah Pemuda.
Hal itu disampaikan Edis Galingging selaku Ketua Presidium PMKRI melalui rilis publiknya kepada redaksi, Senin (01/11/2021).
Ia menyampaikan, kegiatan tersebut dimulai dengan melakukan nonton bareng film “Di Balik 98”. Selanjutnya melakukan diskusi terkait Sumpah Pemuda dengan tema “Waktunya yang Muda Bergerak demi Sumpah Pemuda” dan diakhiri dengan melakukan orasi Sumpah Pemuda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Pemuda, Jalan Merdeka, Pematangsiantar.
Paska Amoy Simanjuntak, selaku Biro Pengembangan Minat dan Bakat PMKRI Pematangsiantar mengatakan, mereka memilih film “Di Balik 98” karena cerita di film tersebut bisa menjadi refleksi anak muda saat ini, terkhusus pada kalangan mahasiswa.
“Setidaknya kita akan dibawa untuk melihat cerita sejarah perjuangan mahasiswa pada saat itu dalam menggulingkan pemimpin pada era itu,” ucapnya.
Dalam kegiatan diskusi dan orasi Sumpah Pemuda, Dian Siagian, selaku PGK PMKRI Cabang Pematangsiantar 2021-2022 mengatakan, dalam diskusi tersebut mereka mengundang Bobi D. Purba yang juga merupakan komisoner Bawaslu Kabupaten Simalungun dan Edis Galingging sendiri menjadi pemantik dalam diskusi tersebut.
Selanjutnya diakhiri dengan orasi Sumpah Pemuda oleh semua anggota PMKRI yang hadir pada saat itu. “Orasi Sumpah Pemuda kita lakukan agar anggota PMKRI Pematangsiantar mampu merefleksikan Hari Sumpah Pemuda,” ucap Dian Siagian.
Bobi D. Purba dalam pemaparan diskusi juga menyampaikan, “Kegiatan seperti ini harus terus digalakkan oleh kaum muda, dari hal ini kita akan mengetahui banyak rentetan atau sejarah perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan bangsa ini.”
Beliau juga mengajak orang muda sebagai mahasiswa harus berpikir kritis dalam menyuarakan segala hal.
Hal senada turut diutarakan Edis Galingging dalam pemaparannya.
“Anak muda harus segera terlibat dalam hal apapun demi kemajuan bangsa, setiap bagian anak muda harus terlibat,” katanya.
Ia juga menyorot potensi bonus demografi yang akan dirasakan Indonesia.
“Saat ini kita akan memasuki bonus demografi, yang artinya jumlah anak muda lebih banyak dari yang tua. Artinya jumlah pekerja muda lebih banyak. Hal ini harus dimanfaatkan oleh kalangan muda, untuk melakukan inovasi demi membangun bangsa,” tukas Edis Galingging.(*)