PIRAMIDA.ID- Pertemuan ataupun konsolidasi yang dihadiri oleh beberapa mahasiswa/i dari berbagai fakultas di kampus Universitas Simalungun ini bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa yang lainnya, 18 Februari 2021.
Terjadinya suatu perkumpulan tersebut berawal dari beberapa orang mahasiswa/i yang merasa keresahan terhadap kampusnya sendiri ditengarai tidak ada upaya yang dapat dilakukan dengan baik ataupun indikasi yang menarik untuk para mahasiswa/i di Universitas Simalungun pada masa pandemi Covid-19, bahkan sudah hampir satu tahun sistem pembelajaran di kampus tersebut tidaklah efektif.
Maka dalam pertemuan konsolidasi tersebut, mahasiswa/i mengumpulkan persepsi demi persepsi tentang apa yang terjadi di dalam kampus dan apa saja keresahan-keresahan dari para mahasiswa/i yang sedang menempuh pendidikan di kampus tersebut.
Singkatnya, adapun keresahan-keresahan yang terjadi kepada mahasiswa/i Universitas Simalungun pada masa pandemi Covid-19 sebagai berikut:
1. Minimnya proses belajar mengajar (online), sehingga mengakibatkan pembelajaran tidaklah efektif, bahkan tidak ada dedikasi yang baik dari pihak kampus terkait belajar online dan lainnya;
2. Tenaga pengajar atau pihak dosen yang kurang kompeten;
3. Adanya ketentuan ketika terlambat membayar UKT dikenakan sanksi denda;
4. Tidak ada transparansi dari pihak kampus tentang subsidi dari Kemendikbud dan pemerintah;
5. Ketida sinkronan data dan administrasi dalam kalangan mahasiswa;
6. Pihak kampus tidak memberikan dispensasi tentang persoalan uang kuliah tunggal (UKT).
Maka dari beberapa keresahan-keresahan dirampungkan menjadi suatu tuntutan kepada pihak kampus Universitas Simalungun, yakni sebagai berikut:
1. Lakukan pembelajaran tatap muka secara estafet;
2. Gratiskan cicilan uang kuliah tunggal (UKT) tahap ketiga;
3. Mempertanyakan landasan pendendaan telat bayar UKT;
4. Lakukan tranparansi tentang subsidi dari Kemendikbud ataupun pemerintah;
5. Wujudkan ruang bebas akses informasi kemahasiswaan.
Besar Harapan dari mahasiswa/i Universitas Simalungun kepada pihak kampus supaya pihak kampus ataupun Yayasan Universitas Simalungun mendengarkan keluh kesah dan melaksanakan tuntutan dari kalangan mahasiswa/i tersebut.
Saat ini, mahasiswa/i sudah membentuk sebuah gerakan yang bernama ‘Aliansi Mahasiswa USI’, di mana tujuannya ialah untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa/i dari berbagai fakultas di kampus tersebut.
Selanjutnya, mahasiswa/i Universitas Simalungun akan melayangkan surat audiensi kepada pihak petinggi kampus dan pihak yayasan kampus tersebut.
Maka dari itu, sebelum mahasiswa/i tersebut melakukan audiensi kepada pihak petinggi kampus, mahasiswa/i tersebut akan kembali bertemu untuk konsolidasi selanjutnya tentang persiapan untuk audiensi dan akan membahas tentang perkembangan selama adanya pertemuan konsolidasi mahasiswa.
Aliansi Mahasiswa USI juga mengajak dan mengundang seluruh mahasiswa/i di berbagai fakultas yang ada di Universitas Simalungun Kota Pematangsiantar untuk dapat hadir pada konsolidasi berikutnya.(*)