PIRAMIDA.ID- Sejak puluhan tahun masyarakat Kayan Hulu melewati jalan menuju Nanga Tebidah yang merupakan pusat kecamatan Kayan Hulu dari kota kabupaten dalam keadaan rusak parah. Akibatnya puluhan mobil amblas dan harus ditarik pada saat melewati jalan Raya Kayan Hilir-Kayan Hulu.
Andi, seorang supir taksi angkutan umum Sintang Kota-Nanga Tebidah mengatakan ada belasan titik jalan rusak dari Periang sampai di Nanga Tebidah dan ada empat titik rusak parah yang harus dinikmati setiap hari oleh masyarakat.
“Jumlah jalan yang berlubang ada sekitar belasan mulai dari desa Periang sampai ke Nanga Tebidah dan yang tergolong rusak parah ada empat titik dan ini kami nikmati setiap hari,” ucapnya, Kamis (06/07/2023).
Andi berharap agar ke depan daerah Kayan Hulu diperhatikan karena sudah puluhan tahun jalan rusak dan dibiarkan begitu saja. “Harapan saya untuk DPRD Provinsi, Bupati dan Gubernur segera memperbaiki jalan Kayan Hilir-Kayan Hulu karena sudah puluhan tahun jalan kami rusak seperti ini,” ucap Andi.
Selain itu, tokoh muda Kayan, Noven Honarius Ketua Ikatan Mahasiswa Kristen Kayan Hulu (IPMKKH) yang juga Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Indonesia GMKI asal Kayan Hulu Kabupaten Sintang juga meminta agar DPRD Provinsi dan Gubernur segera memperbaiki ruas jalan Kayan Hilir-Kayan Hulu karena jalan berstatus jalan provinsi.
“Sebagai masyarakat Kayan Hulu dan juga pemuda asal Kayan, saya minta DPRD Provinsi Kalimantan Barat dan gubernur segera memperbaiki ruas jalan ini karena ini satu-satunya akses transportasi masyakat Kayan Hulu dan status jalan juga merupakan jalan provinsi,” ucap Noven.
Noven juga menegaskan agar para tokoh politik tidak mengunakan momen jalan rusak menjadi momen kampanye semata di musim politik sehingga menjadi janji yang nanti diberikan kepada masyarakat.
“Saya juga tegaskan kepada para tokoh politik agar tidak menjadikan jalan Kayan ini menjadi momen politik semata dalam menyampaikan janji politik. Berkaca dari moment sebelumnya jalan Kayan Hilir-Kayan Hulu ini bagus jika di musim politik dengan cara dikeruk dan ditimbun menggunakan tanah kuning. Menurut sepengetahuan saya hal ini justru membuat tambah rusak di musim hujan,” tegas Noven.(*)