PIRAMIDA.ID- Dunia Pendidikan Kabupaten Simalungun saat ini diisukan sedang ‘digerogoti’ oleh oknum yang sebelumnya ikut dalam seputaran tim sukses (TS) Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) menuju Bupati Simalungun.
Oknum TS yang berinisial D Sinaga tersebut diduga memonopoli pasokan buku yang dibutuhkan oleh tiap sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SD/SMP) di Kabupaten Simalungun.
Beberapa penerbit percetakan yang selama ini memasukkan buku ke tiap sekolah, saat ini diduga harus melalui D Sinaga agar produk percetakannya dapat diterima oleh kepala sekolah dan koordinator wilayah (Korwil).
Monopoli yang diduga dilakukan oleh oknum D Sinaga tersebut dikhawatirkan juga berujung pada intervensi pengelolaan dana BOS di tiap sekolah se Simalungun.
Bahkan informasi yang beredar luas percetakan MT menguasai pasokan buku hingga 40 persen dan ERL sebesar 20 persen, kedua percetakan ini diduga dipegang oleh D Sinaga dan selebihnya dibagi kepada percetakan lain.
Adapun jenis buku yang dimasukkan ke tiap sekolah, yaitu Bupena, Buku reguler, Literasi, Bupetik dan buku persiapan ujian kelas 6.
Praktik monopoli yang diduga dilakukan oleh D Sinaga ini membuat para kepala sekolah menjadi tidak nyaman dan tidak bebas dalam mengelola anggaran serta memenuhi kebutuhan di sekolahnya, namun para kepala sekolah tersebut mengakui tidak dapat menolak bahkan membantah karena D Sinaga diketahui sangat dekat dengan Bupati Simalungun.
Kondisi dunia pendidikan Simalungun yang sangat memprihatinkan ini membuat ketua Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) kabupaten Simalungun angkat bicara.ketua Sapma PP ini berpendapat bahwa apa yang telah terjadi dan dilakukan oleh oknum monopoli tersebut harus segera dihentikan.
“Ini tidak bisa dibiarkan berlarut, Bupati harus tanggap dengan suasana pendidikan Simalungun dan segera membentuk tim untuk mengetahui kebenaran yang terjadi di tiap sekolah,” bilang Parlin Sirait ketua Sapma PP Simalungun.
“Kami menduga bahwa saat ini kebutuhan dunia pendidikan di Simalungun sedang dimonopoli oleh D Sinaga yqng diketahui juga sebagai orang dekat Bupati, apakah ini juga merupakan perintah dari Bupati kita belum tau tapi yang pasti kita tetap memonitor apa yang terjadi,” lanjut Parlin.
Menurut Sapma PP Simalungun bahwa pihak Kejaksaan dan kepolisian sangat diharapkan untuk segera menyelidiki yang sedang terjadi.
“Kita meminta pihak Kejaksaan dan Kepolisian agar turun memeriksa ke sekolah di Simalungun terkait kebenaran dugaan ini, jika benar terjadi monopoli agar yang bersangkutan D Sinaga segera diproses secara hukum yang berlaku,” tegas Parlin.
Terpisah, Zocson Silalahi kepala dinas pendidikan Simalungun (Kadisdik) saat dikonfirmasi oleh kru media ini terkait praktek monopoli yang terjadi di instansi yang dipimpinnya, terkesan ‘takut’ dan tidak ingin mencampuri ketika kru media ini menyebutkan nama oknumnya D Sinaga, Zochson pun langsung memblokir nomor kontak kru media ini.
D Sinaga sendiri ketika dikonfirmasi tidak menampik informasi yang ditanyakan kepadanya.
“Supaya semua penerbit makan,” tulis D Sinaga di pesan WhatsAppnya.(*)