Piramida.id|Simalungun – Bronjong penahan tanah yang berada di Huta Hataran Jawa Nagori Marubun Jaya, kecamatan Tanah Jawa, kabupaten Simalungun, Selasa (31/10) lalu, mengalami kelongsoran, yang mengakibatkan hancurnya susunan pecahan batu padas.
Bronjong penahan tanah tersebut diketahui berada di daerah aliran sungai (DAS) sungai kasindir yang terletak di Nagori Marubun Jaya, tepatnya bersebelahan dengan gereja HKBP marubun jaya.
Seorang warga sekitar yang identitasnya tidak ingin diketahui bercerita kepada piramida.id, jika proyek tersebut bersumber dari dana APBN balai wilayah sungai sumatera II (BWSS II) dan masih satu bulan setelah selesai dikerjakan.
“Gak tau kami siapa pemborong nya itu kemarin bang, plang proyek nya pun gak ada waktu itu dibuat,” ucap seorang warga.
Didapati juga keterangan dari beberapa warga lainnya, jika proyek bronjong penahan tanah tersebut diduga asal dikerjakan tanpa memikirkan kualitas dari pada bronjong penahan tanah tersebut.
“Kayak kejar targetnya kami lihat orang itu lae, sangsi kami kualitas kawat baja nya itu gak sesuai spesifikasi nya,” ucap warga kepada kru piramida.id
Raya Purba selaku Pangulu (Kepala desa) Nagori Marubun Jaya ketika dikonfirmasi di kantor, bercerita kepada piramida.id, jika dirinya tidak mengetahui siapa rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
“Gak kenal saya siapa pemborong nya itu lae, jumpa pun kami gak pernah,” kata Pangulu.
Darinya juga didapati keterangan jika dirinya hanya satu kali dikunjungi pihak pemborong guna keperluan penanda tanganan diketahuinya kegiatan tersebut.
“Cuma neken kan surat kegiatan aja tempo hari orang itu lae, selebihnya gak pernah ketemu saya,” bilangnya lagi.
Raya purba juga berharap kiranya pihak dinas terkait atau pun pemborong yang mengerjakan kegiatan tersebut segera memperbaiki bronjong penahan tanah yang sudah rusak tersebut, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Saya berharap segeralah kiranya diperbaiki pihak terkait itu lae, mengingat ini musim penghujan lagi,” pungkas Raya. (Lrt)