PIRAMIDA.ID- Dalam rangka memeriahkan Hari Guru, Rumah Baca Pelita Bangsa mengadakan perlombaan puisi, (25/11/2021).
Kegiatan ini dipanitiai langsung oleh founder Rumah Baca, yaitu Francius Sipayung dan dengan dewan juri, yaitu Ubai Dillah Al Anhsori yang merupakan Sastrawan/Redaktur Sastra dan Budaya Harian Rakyat Sumbar, serta penulis buku puisi “Setungkul Benang (2018)” dan “Tangan-Tangan Kisah (2021)”.
Kegiatan ini diikuti oleh 23 peserta yang terdiri dari anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar.
“Kegiatan ini dilakukan untuk memeriahkan kegiatan Hari Guru serta meningkatkan literasi anak dalam menulis serta membaca puisi di rumah baca ini. Kiranya melalui kegiatan ini akan banyak lagi lembaga-lembaga dan berdiri rumah-rumah baca untuk meningkatkan lagi baik literasi membaca maupun menulis anak bangsa kita,” ucap Frans.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam satu hari tersebut akhirnya menemukan juara lomba tersebut. Juara satu jatuh kepada Stevan Genoa Malau; Juara 2 Aisyah Bella Sinanmbela; dan, Juara 3 Azzirah Humairoh.
Selanjutnya Ubai menyampaikan pesan teruntuk seluruh tenaga pendidik dan peserta didik.
“Bagaimana ke depanya lomba baca puisi, lomba menulis cerpen, lomba menulis esai di kota Pematangsiantar dan Simalungun harus sering diadakan agar nantinya anak-anak sekolah SMP, SMA, mahasiswa, bahkan guru mulai memang mendekatkan dirinya dengan dunia tulis, mendekatkan dirinya dengan dunia baca,” ungkapnya.
Tak lupa ia mengharapkan, semoga dengan kegiatan ini, membangkitkan gairah literasi generasi muda agar ke depan tidak ada lagi kesalahan-kesalahan dalam memahami puisi.
“Akhirnya nanti kita akan memahami kepentingan-kepentingan kegiatan literasi yang sebenarnya apa itu literasi yang harus kita jawab, yang harus kita kukuhkan sehingga lomba-lomba seperti ini akan menjadi apresiasi yang baik menjadi wadah tempat adik-adik kita nantinya berkarya. Dengan itu kita tidak akan menemukan lagi bagaimana pola pembaca puisi yang salah, pembacaan puisi yang sangat monoton, pembacaan puisi yang selalu melihat teks, dia tidak memikirkan gestur, mimik, vokal, intonasi dan hal lain yang bersangkutan dengan pembecaan puisi. Begitu juga nantinya ketika menulis puisi, ketika menulis cerpen, dan esai itu penting nya pelatihan lomba, melatih kecakapan diri untuk menjadi seorang penulis,untuk menjadi seorang pembaca puisi. Saya rasa hal-hal seperti ini harus dilaksanakan demi memberikan tempat, memberikan ruang kepada siapa saja yang ingin berkarya,” tukasnya.
Kemudian acara ditutup dengan ucapan terima kasih kepada KSPM, GMKI, PMKRI, GP Ansor, IMM, GMNI, dan juga PMII yang sudah selalu mendukung setiap kegiatan di Rumah Baca Pelita Bangsa. Begitu juga dengan para donatur yang mendonasikan buku, yaitu Aggrie Soendoko Purba, Zoin Sipayung, dan Columbus Purba.
“Kami ucapkan terima kasih banyak, juga kepada semua teman-teman lainnya yang tidak bisa kami ucapkan satu persatu terima kasih juga telah berdonasi buku untuk Rumah Baca ini. Akhir kata, saya Ucapkan Selamat Hari Guru Nasional,” tutup Frans.
Acara diakhiri denga foto bersama para peserta dan pemenang lomba.(*)