PIRAMIDA.ID- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) adalah organisasi mahasiswa Kristen terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Hingga pada saat ini dengan berkembang pesatnya GMKI telah memiliki 110 cabang yang telah tersebar di seluruh penjuru kota maupun kabupaten yang ada di Indonesia.
Pada tanggal 23-27 Agustus 2022 nanti, GMKI akan melaksanakan agenda penting organisasi, yaitu Konsultasi Nasional (KONAS) di Jayapura. Konas tersebut dilaksanakan satu kali dalam dua tahun. Konas yang akan dilaksanakan di Jayapura ini akan dihadiri oleh seluruh delegasi setiap cabang-cabang GMKI yang ada di Indonesia.
Demikian diterangkan Juwita Panjaitan selaku Ketua GMKI Pematangsiantar-Simalungun dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/08/2022).
Ia menambahkan, KONAS merupakan sebuah agenda penting yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh anggota GMKI setanah air, di mana KONAS ini adalah sebagai forum Konsultasi terbesar untuk membicarakan tentang dinamika-dinamika pelayanan GMKI, baik itu dinamika internal GMKI maupun dinamika yang ada pada medan layan GMKI, yaitu Gereja, Perguruan Tingggi, dan Masyarakat.
Oleh karena itu GMKI Pematangsiantar-Simalungun akan mengirimkan delegasi untuk mengahadiri forum Konsultasi Nasional GMKI tersebut. Delegasi yang diutus oleh GMKI cabang Pematangsiantar-Simalungun akan membawakan beberapa poin penting tentang isu yang ada di medan pelayanan GMKI, yaitu patologi sosial yang semakin marak di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun; konflik agraria yang dari tahun ke tahun tidak dapat di selesaikan; dan, Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia.
Disampaikan, Juwita Panjaitan, S.Pd., sendiri sebagai Ketua GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun juga akan menjadi delegasi dari Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.
“GMKI cabang Pematagsiantar-Simalungun akan ikut serta dalam mensukseskan kegiatan Konas GMKI tersebut, oleh karena itu kami akan membawakan beberapa isu penting yang akan menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut,” ucap Juwita.
“Patologi sosial yang semakin marak di kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, yaitu perjudian, narkoba dan pelecehan seksual, konflik agraria yang berkepanjangan, hingga pada akan membicarakan tentang Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia,” lanjut Juwita.
GMKI cabang Pematangsiantar-Simalungun juga akan menyampaikan tentang perubahan sistem yang berlaku di GMKI, yaitu perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMKI.
Di keterangan yang sama, Tulus Panggabean, S.T., selaku Sekretaris GMKI cabang Pematangsiantar-Simalungun juga mengatakan, akan menyampaikan draft Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMKI pada forum Konsultasi Nasional tersebut.
“GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun juga akan menyampaikan tentang pengusulan GMKI berbadan hukum,” ucap Tulus.
Diketahui, sampai sejauh ini GMKI belum berbadan hukum, oleh karena itu juga GMKI sangat kewalahan dalam mengelola aset-aset organisasinya bahkan GMKI sampai kehilangan aset-asetnya.
“Sehingga menurut GMKI cabang Pematangsiantar-Simalungun sudah saatnya GMKI berbadan hukum. Agar dapat dengan mudah dalam mengelola aset GMKI di tengah-tengah negara hukum ini,” lanjut Tulus.
Di akhir, Juwita Panjaitan menyampaikan harapan agar kegiatan Konsultasi Nasional tersebut berjalan lancar.
“Kami juga berharap agar seluruh elemen dapat mendukung kesuksesan kegiatan Konsultasi Nasional GMKI tersebut, dengan harapan juga agar poin-poin yang kami paparkan nanti dapat menjadi pembahasan yang serius di tataran nasional,” pungkasnya.(*)