Winda Astari*
PIRAMIDA.ID- Kabar mengenai virus corona atau COVID-19 yang masuk ke negara Indonesia menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat. Pandemi COVID-19 ini juga sangat mempengaruhi seluruh aktivitas dan sendi kehidupan masyarakat, seperti yang saya rasakan sebagai mahasiswa.
Dalam dunia pendidikan dampak dari pandemi ini begitu terasa, yakni dengan diliburkannya berbagai kegiatan formal sekolah serta perguruan tinggi di seluruh tanah air dengan dialihkannya model belajar-mengajar, dari pembelajaran tatap muka menjadi E-learning atau kerap disebut daring (dalam jaringan).
Hal ini tentunya membuat kondisi menjadi kurang nyaman karena berubahnya sistem dalam pembelajaran. Walau demikian, sebagai mahasiswa kita perlu untuk mengambil sisi positif dari setiap peristiwa terjadi. Berikut ini adalah beberapa hal-hal positif yang saya kira dapat kita peroleh dari pandemi COVID-19 ini sebagai seorang pelajar atau mahasiswa.
Berkumpul bersama keluarga
Dengan adanya sistem pembelajaran E-learning, setiap mahasiswa mau tidak mau akan belajar dari rumah atau tempat tinggal masing-masing. Setelah mendapat pengumuman mengenai perkuliahan yang dilakukan dengan sistem E-learning, sebagian besar mahasiswa rantau kembali ke rumah mereka masing-masing – meski beberapa mahasiswa lainnya masih ada yang memilih bertahan dan menetap di kostan.
Sebenarnya memilih untuk tetap tinggal di kostan merupakan pilihan yang baik dan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk mencegah potensi penyebaran virus yang lebih luas. Namun, berkumpul dengan keluarga merupakan sebuah kerinduan bagi kebanyakan mahasiswa rantau yang sering homesick.
Dengan adanya pandemi COVID-19 ini membuat para mahasiswa dapat berkumpul dengan keluarga, dari yang biasanya waktunya dihabiskan untuk kegiatan akademik maupun non-akademik di kampus. Ya, seperti menghabiskan waktu dengan main game, online, buat konten YouTube atau bagi perempuan sibuk bermain tik-tok.
Ujian dalam bentuk Take Home Test
Pada pertengahan semester tentunya setiap Perguruan Tinggi melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) untuk menguji kemampuan mahasiswa mengenai apa yang sudah dipelajari selama setengah semester.
Pada saat Ujian Tengah Semester mahasiswa harus mampu menguasai setiap bahan yang sudah dipelajari pada masing-masing mata kuliah dan sebagian besar mengharuskan mahasiswa untuk menghapal setiap teori yang sudah dipelajari, sehingga pada saat ujian mampu menjawab setiap pertanyaan dengan hasil yang maksimal.
Namun, dengan sistem pembelajaran E-learning setiap ujian dilaksanakan dalam bentuk Take Home Test, yang artinya ujian ini bersifat open book. Dengan adanya ujian bersifat open book ini, dapat lebih memudahkan para mahasiswa dalam mempersiapkan ujian.
Sehingga jika kesempatan ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, adalah sebuah keniscayaan untuk meningkatkan IPK di semester genap ini. Intinya di semester ini, ujiannya bisa dilakukan tanpa pantauan seorang dosen dan dilakukan sesuka hati.
Pola hidup sehat
Seperti yang sudah banyak digaungkan mengenai pencegahan pandemi COVID-19 ini, yaitu dengan rajin mencuci tangan, menjaga pola tidur yang baik, tetap berolahraga dengan memperhatikan social distancing, serta menjaga pola makan yang sehat. Bagi seorang mahasiswa terkadang pola hidup sehat cenderung diabaikan, seperti pola makan yang tidak teratur, jarang berolahraga, pola tidur larut malam dan berbagai pola hidup kurang baik lainnya.
Maka dengan adanya informasi mengenai virus ini yang dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat, membuat akan banyak mahasiswa yang akan mulai mengubah pola hidup mereka menjadi lebih baik untuk mencegah terjangkitnya virus ini
Demikian kira-kira hal positif yang dapat kita sari dari situasi pandemi ini sebagai mahasiswa atau pelajar..
Jadi buat teman teman mahasiswa di manapun kalian berada stay safe, stay healthy, and stay at home atau kostan masing masing ya.
Salam dari saya yang jua turut mengalami nasib serupa dengan Anda semua.
Semoga bumi kita cepat pulih.
Penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal PMKRI Cab. Pematangsiantar periode 2018-2019. Saat ini menetap di Semarang.
Editor: Redaksi/Hen.