PIRAMIDA.ID- Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) telah tiba di Jakarta usai menghadiri General Assembly World Student Christian Federation (GA-WSCF) sejak tanggal 23 Juni – 2 Juli di Berlin, Jerman.
“Puji syukur saya baru saja tiba di Indonesia selah 12 hari di Berlin, menghadiri General Assembly WSCF, pertemuan tersebut banyak membahas hal-hal penting seputar pergumulan dunia saat ini,” terang Jefri Edi Irawan Gultom selaku Ketua Umum GMKI, Senin (04/07/2022).
Pertemuan tersebut dihadiri 94 negara, sebagai delegasi lintas benua atau regional World Student Christian Federation.
“Dari 120 negara member WSCF, yang hadir ada 94 negara sebagai perwakilan setiap regional masing-masing, ada pun pembahasan seputar perang, kemiskinan, hak asasi manusia dan krisis ekonomi merupakan pembahasan yang sangat hangat dibincangkan,” pungkas Jefri Gultom.
Usai tiba di Indonesia, Ketum GMKI diwacanakan, akan bertemu dengan beberapa pejabat pemerintah untuk membahas hasil pertemuan General Assembly.
“Saya akan segera menjadwalkan pertemuan dengan beberapa pejabat pemerintah Indonesia untuk menyampaikan pokok pikiran atau hasil General Assembly WSCF, pejabat pemerintah yang saya maksud, bisa saja, Presiden, Wakil Presiden atau Menteri Koordinator, nanti kita lihat jadwalnya yang sesuai,” tutur Jefri.
Hasil pertemuan tersebut, diharapkan dapat menjadi rekomendasi dan pertimbangan pemerintah dalam memutuskan kebijakan.
“Kita berharap saran dari anak-anak muda dapat menjadi referensi bagi kemajuan bangsa Indonesia, sebagai generasi penerus bangsa, sudah kewajiban kita memberikan kritik dan masukan yang positif bagi perjalanan bangsa,” sebut Jefri Edi Irawan Gultom mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia.
Ketum GMKI juga menginformasikan, bahwa telah mengundang secara resmi Dr. Geevarghes Mor Coorilos selaku Ketua Umum WSCF Global dan Mr. Marcelo D. Leites selaku Sekretaris Umum WSCF Global, untuk datang ke Indonesia.
“Kita sudah undang Ketum dan Sekum WSCF Global untuk datang ke Indonesia, semoga bisa di realisasikan,” ungkap Jefri
WSCF sebagai wadah berhimpun mahasiswa yang masih eksis sejak abad 18 hingga sekarang, tentu memiliki peranan penting untuk dunia.
“Kita sangat senang seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar selama di Berlin, dan WSCF masih tetap eksis, masih terus berkontribusi pemikiran untuk menjaga keseimbangan dunia saat ini, masih sangat konsisten menyuarakan kemiskinan, ketidakadilan, hak asasi manusia dan banyak hal lainnya,” tutup Jefri Edi Irawan Gultom.(*)