PIRAMIDA.ID– Malam itu, Kamis, 21 Mei 2020, di tengah rintik hujan, jalanan sekitar simpang Taman Makam Pahlawan (TMP) dan Ramayana, kota Pematangsiantar tidak begitu ramai lalu lalang kendaraan lewat.
Walau begitu, tidak demikian dengan sebuah warung angkringan sederhana tanpa terpal yang persis berada di depan Ramayana itu. Ia tampak ramai dengan pembeli. Kursi dan meja makan penuh diisi oleh pengunjung yang makan. Para pelayan jua sibuk melayani dan membungkus makanannya tatkala kami baru sampai ke warung tersebut.
Iya, Anda tak salah tebak. Kami sedang berada di warung “Mak Benjol”.
Warung “Mak Benjol” yang berada di Jl. Sutomo, kota Pematangsiantar ini telah hadir mewarnai kuliner malam Siantar dari hampir 40 tahun yang lalu. Usaha kuliner ini telah dirintis dan dibangun sejak tahun 1980-an.
Buka mulai pukul 19.00 WIB hingga 02.00 WIB setiap harinya, warung ini selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggan yang ingin mengisi perutnya di malam hari. Pelanggan yang datang pun lintas usia, ada yang tua dan muda.
Jenis makanan yang ada di warung ini sebenarnya umum, seperti berbagai jenis olahan masakan berbahan ayam, ceker, tahu-tempe, dan aneka lauk-sayur lainnya, yang jamak kita jumpai di warung-warung makan.
Namun, yang menjadi daya tarik khas dari tempat ini ialah tempat dan pemandangannya yang strategis. Sembari makan dan duduk santai, kita juga disuguhi pemandangan lalu lintas malam di jalanan inti kota Pematangsiantar. Sejenak, kita berasa diiingatkan dengan suasana angkringan makanan khas Yogyakarta.
Untuk soal harga menu makanan di sini cukup bervarian dan terjangkau. Terlebih porsi lauknya yang cukup jumbo.
Meski warung “Mak Benjol” ini secara desain tempat sederhana dan “kalah” dengan cafe atau restoran yang ada di kota Siantar, namun ia tetap mendapat tempat di hati para penikmat kuliner Siantar. Terlebih warung ini menawarkan nilai yang sarat historis dibalik eksisnya yang akan menyentuh 4 dekade.
Tak sedikit warga Siantar yang menjadi langganan tetap dari “Mak Benjol” ini. Ia menjadi penikmat makan malam rutin di warung ini.
Bahkan tak jarang para pengendara yang melintas dari luar kota Siantar, menyempatkan diri singgah dulu di Warung “Mak Benjol”, baru kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke kota tujuan.
Tak ayal, warung “Mak Benjol” kerap menjadi rekomendasi bagi para penikmat kuliner di Siantar.
Hhmm … sajian Mak Benjol memang OK utk anak2 kost di asrama STT-HKBP,
maka sajian tulisan ini jadi kurang OK karena tak menyinggung anak2 kost asrama STT-HKBP (termasuk aku) yg notabene adalah pelanggan tetap warung Mak Benjol yg menghabiskan 70% quota warungnya setiap malam.
Terimakasih Mak !!